Saturday, September 02, 2006

tukang tipu

beberapa hari yang lalu aku berjalan di sekitar Pasar Tengah. aku sendiri tidak tau mengapa pasar ini disebut Pasar Tengah, mungkin karena letaknya diantara dua pasar yakni pasar bawah dan pasar bambu kuning.
bukan hanya padat oleh banyak pedagang saja, namun gedung-gedung kantor perbankan juga banyak berdiri di kawasan Pasar Tengah ini.

kembali pada perjalananku di sekitar kawasan Pasar Tengah. kebetulan siang itu ada tukang buah-buahan keliling mangkal disamping gedung salah satu bank disana.teman pun mengajak untuk membeli buah jeruk. tawar menawar pun terjadi antara kami dengan penjual buah-buahan itu, sampai akhirnya harga jeruk yang semula 8 ribu rupiah sepakat dengan 6 ribu rupiah.

abang tukang buah itu cukup humoris, berbagai joke ia keluarkan, kita pun tertawa.sambil memasukkan jeruk kedalam plastik abang itu terus mengajak kita mengobrol, karena memang abang itu cukup asik untuk diajak bincang-bincang.uang 20ribu pun aku keluarkan dari dalam dompet, kulihat uang saku ku tingga 10 ribu lagi.
abang jeruk pun memberikan kembaliannya.tiba tiba teman ku mengajak buru buru naik angkot.kembalian yang tadi abang jeruk itu kasih aku masukkan di kantong depan tas.sesampianya didalam angkot,aku bermaksud memasukkan uang tadi kedalam dompet.ternyata e ternyata abang itu nipu, kembalian yang seharusnya ia kasih 14 ribu yang ada hanya 4 ribu rupiah.

kesal aku dibuat abang tukang jeruk itu.bukan hanya masalh uang kembalian itu tapi abang itu ternyata sengaja mengajak kita semua obrol untuk mengelabui agar kita lengah.
karena penasaran dua hari setelah kejadian itu kami kembali ke tukang abang buah-buahan itu.saat itu kami membeli mangga yang harganya 13ribu rupiah untuk 2 kilo.abang itu kembali mengajak kami semua ngobrol. rupanya ia lupa dengan wajah aku.selembar uang 50ribu pun kami keluarkan untuk bayar buah itu.dan ternyata benar,setelah kami cek uang yang ia berikan kurang 10 ribu.
abang itu pura pura 'bego' ketika kami bilang kembaliannya kurang 10ribu dan karena kesal dengannya mangga yang sudah ia masukkan kedalam palstik pun kami kembalikan dan uang 50ribu yang ia pegang kami ambil kembali.
kami pun langsung berbalik arah dan masuk kedalam angkot.abang itu teriak marah-marah tapi tidak kami pedulikan.
esoknya saat kami kembali lewat jalan itu abang tukang buah-buahan itu sudah tidak ada.kata tukang becak sih bilangnya pindah ke pasar bambu kuning.
yah..mudah mudahan sih dia ngga nipu lagi.
makanya hati hati bila kalian bertemu dengan orang yang 'gacor' suka ngobrol karena siapa tau barang bawaan anda lenyap.