Memang benar yak kalau menikah, trus punya anak lalu hubungan suami istri bisa jadi tidak mesra?
Kaget! Itu yang aku lakukan ketika si bos menyuruhku memberikan tema untuk bulan ini.
“Jadi suami istri itu kalau sudah punya anak…Bla…bla….bla…. kamu paham kan Khe?” katanya.
Ups. Apapula ini. Paham sih, tapi emang iya ya? Duh gak habis pikir.
Ini adalah tugas ketiga ku menulis tentang keluarga. Macam-macam saja tema yang diambil. Maklum, secara aku belum mengerti dengan segala hal yang berhubungan tentang keluarga, wong kepikiran untuk menikah saja belum, malah disuruh menulis hal-hal kayak begonoan.
“Kamu kan bisa konsultasi gratis khe dengan para psikolog itu. lumayan buat kamu belajar nanti,” begitu kata si bos. Kalimat pemotivasi diriku. Awalnya aku ogah-ogahan menulis tulisan keluarga ini, tapi setelah dipikir-pikir….
ehmm boleh juga untuk pembelajaran, hehehe…
Bulan lalu aku disuruh membuat tulisan tentang suami istri yang berkonflik tapi mereka tetep tinggal satu atap. Awalnya aku nggak percaya ada pasangan yang seperti itu, karena dipikiran ku, kalau dah nggak cocok ngapain dipaksain. Hehehe…pikiran bocah
Ternyata kalau sudah berumah tangga itu banyak hal yang bisa buat jadi konflik. Jangan berbicara tentang perselingkuhan deh, karena kalau itu sudah biasa. Lihat saja berita infotaiment, banyak artis yang kawin cerai gara-gara salah satu pasangannya selingkuh. Tapi ternyata hal kecil seperti anak pun bisa menjadi hal pemicu untuk cerai. Sepele memang kelihatannya tapi begitulah kenyataan. Bahkan dengan tetangga pun kita perlu berhati-hati. Neighbour, friends or foe? Begitu aku kasih judul pada tulisanku yang pertama. Ternyata tetangga bisa membuat pola asuh sebuah rumahtangga menjadi berubah, bahkan pengaruhnya sangat besar. Wah..wah…begitu yak.
No comments:
Post a Comment