Malem-malem begini aku masih didepan komputer. Hanya ada empat pria yang juga asik didepan komputer. Ssemenjak siang lagu dalam winamp selalu itu-itu saja. Maklum pemilik dari komputer itu sedang jatuh cinta, jadi Dewi nya Dewa terus mengalun. Entah apa enaknya lagu itu, kata si pemilik komputer pacar barunya bernama Dewi jadi bila ia mendengar lagu itu mengingatkannya pada si doi.
Dari siang aku duduk depan komputer. Tulisanku tidak selesai-selesai, jadi bingung mau nulis apa. Bahan belanjaanku sudah banyak, tapi aku tidak tahu mau masak apa. Jadi sejak siang kerjaanku hanya memilih-milih bahan belanjaan.
Besok aku deadline,jadi aku harus kejar malam ini. Kalau tidak aku bisa kena marah ama si bos. Belum lagi tulisanku yang lainnya, duh...serasa mau pecah saja kepala ini. Maklum bekerja sebagai kuli memang begini resikonya. Demi sesuap nasi, sepotong baju, sepasang sepatu, dan se-voucher pulsa aku rela pulang hingga berlarut-larut malam begini.
Suasana seperit ini memang sudah terbiasa bagiku. Bahkan belakang memang aku rindukan. Seperti di Teknokra!Malam-malam ngedit tulisan karena minggu ini deadline. Sambil ditemani dengan pria-pria yang bertelanjang dada karena kegerahan dan mendengarkan teriakan lagu khas para layouter.
Ya, sudah lama Aku rindu suasana seperti itu. Menginap di Teknokra dengan ditemani nyamuk-nyamuk yang kebal lotion anti nyamuk.
Disini beda. Tidak ada nyamuk! mungkin ia kedinginan masuk ruangan ini. Jangankan nyamuk aku saja kedinginan dengan ruangan ini.
Tuh kan bener, jadi ngawur. Sebenernya sekarang ini bingung mau nulis apa. Iseng, karena ni malem dah buat aku stres berat. Pagi-pagi udah ngejar orang penting setara presiden, trus buat translate, lalu ke bank trus buat tulisan yang ngga selesai-selesai belum lagi kena omel si bos. huh capek deh...
No comments:
Post a Comment